pratamapratama80

A great WordPress.com site

7 Langkah jitu Mempertahankan Pelanggan

Dalam merintis sebuah bisnis memang sangat sulit, dan tidak itu saja bagi, yang sudah memiliki bisnis pun akan dihadapkan pada tantangan untuk mempertahankan kesuksesan yang telah diraihnya.

Apakah kalian merasa demikian ?

Nah, sebenarnya kunci utamanya adalah pada pelanggan, kita akan dihadapkan bagaimana agar pelanggan akan terus hadir menghampiri bisnis kita. Tidak hanya mendatangkan pelanggan saja tapi juga harus mempertahankannya.

Saya pernah membaca sebuah artikel management keuangan, dan di dalam artikel tersebut dijelaskan point-point bagaimana cara mendatangkan dan mempertahankan pelanggan.

Cara terbaik dalam mempertahankan pelanggan dan memperoleh kesetiaan dari mereka adalah dengan cara mengkonsentrasikan pada kebutuhan dan keinginan mereka. Perusahaan harus mampu melakukan diferensiasi dalam penawarannya, yang tidak ada pada pesaing lain. Selain itu, program loyalitas pelanggan juga harus tepat jika ingin memberikan pengaruh.

Berikut ini adalah beberapa teknik yang dapat membantu dalam mempertahankan pelanggan:

1. Budaya Perusahaan.

Budaya perusahaan harus mendemonstrasikan pelayanan pada pelanggan. Perusahaan menaruh pelanggan pada tingkat yang pertama diatas lainnya. Contohnya adalah budaya perusahaan di maskapai penerbangan, dimana pramugari dan seluruh kru harus melayani pelanggan dengan baik mulai dari lepas landas hingga tiba di tempat tujuan.

2. Diferensiasi.

Anda harus bisa menawarkan sesuatu yang berbeda dibandingkan pesaing Anda. Jika Anda tidak bisa menawarkan sesuatu yang unik, maka pelanggan akan sulit membedakan Anda dengan pesaing. Anda bisa dianggap tidak mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan mereka.

Jack Trout dalam bukunya “Differentiate or Die” mengungkapkan, bahwa untuk melakukan diferensiasi, terkadang perusahaan harus melepaskan bisnisnya. Dulu ada perusahaan Emery AirFreight, yang merupakan jasa kurir terbesar dan mereka melayani segala jenis pengiriman. Kemudian ada juga Federal Express, yang hanya menawarkan pengiriman kemasan kecil overnight. Perbedaan mereka adalah: overnight. Hasilnya? FedEx berhasil jadi jasa pengiriman tersukses di dunia, sementara itu Emery malah bangkrut.

3. Data.

Perusahaan banyak menghabiskan dana untuk software mengelola pelanggan, namun seringkali data tersebut salah digunakan. Oleh karena itu, Anda harus memanfaatkan data tersebut dengan tepat. Aplikasikan teknik yang tepat, maka data tersebut akan bisa membantu dalam program Anda.

4. Komunitas.

Untuk mempererat hubungan dengan pelanggan, maka Anda bisa membentuk komunitas dari kumpulan pelanggan Anda. Bahkan CEO juga idealnya ikut berkecimpung dalam komunitas. Dengan begitu, maka akan hubungan dekat dengan pelanggan akan semakin terjalin.

Komunitas kini sudah menjadi praktik yang umum di dunia pemasaran. Komunitas, yaitu sekelompok orang yang merupakan pengguna produk maupun layanan tertentu, berkumpul dan bersosialisasi. Komunitas bisa jadi salah satu alat pemasaran yang kuat dalam mempertahankan loyalitas pelanggan jika dimanfaatkan dengan optimal.

5. Kontrol Internal.

Pelayanan terhadap pelanggan adalah sebuah fungsi internal. Setiap karyawan haruslah diperlakukan sama. Jika karyawan merasa diperlakukan buruk, maka mereka akan berlaku sama terhadap pelanggan. Pastikan bahwa para karyawan memahami industri, tren persaingan, dan data-data pelanggan. Karyawan yang memiliki kepercayaan diri dalam peran yang dibawakannya, maka akan menjadi lebih produktif.

6. Menangani Komplain.

Dalam bisnis yang berkaitan dengan pelanggan dan pelayanan, maka komplain akan selalu ada. Diantara komplain-komplain tersebut pasti ada beberapa yang valid. Oleh karena itu, Anda harus menyediakan waktu untuk untuk menganalisa isu ini dan menyelesaikan masalah tersebut.

7. Tempatkan diri Anda sebagai konsumen.

Sebagai CEO dari perusahaan, maka Anda juga adalah konsumen. Jika Anda adalah konsumen, maka pikirkan isu apa saja yang penting bagi Anda? Menempatkan diri Anda sebagai konsumen setidaknya menjadikan Anda bisa mempelajari cara berpikir mereka. Hal tersebut bisa jadi merupakan kunci sukses dalam memahami pelanggan. 

Leave a comment »

Pentingnya aspek kualitas dalam aktivitas pengadaan

Pengadaan barang/jasa secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk mendapatkan barang atau jasa mulai dari kegiatan perencanaan, penentuan standar, pengembangan spesifikasi, pemilihan penyedia, negosiasi harga, manajemen kontrak, pengendalian, penyimpanan dan pelepasan barang serta fungsi-fungsi lainnya yang terkait dalam proses tersebut, untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam suatu organisasi. Proses ini diharapkan dapat dilakukan dengan biaya (cost) yang terbaik untuk memperoleh nilai (value) terbaik dari dana yang terbatas dengan  cara mengendalikan komponen pengadaan yaitu; kualitas, kuantitas, waktu, tempat dan harga (price).

Maka pentingnya aspek kualitas dalam aktivitas pengadaan yaitu :

  1. Faktor kualitas dan kuantitas dalam pemilihan bahan baku akan mempengaruhi lancar atau tidaknya proses produksi dan perusahaan akan mampu menghasilkan produk dengan mutu yang memuaskan.
  2. Dengan kualitas produk yang bermutu, maka perusahaan dapat mempertahankan customernya.
  3. Menghindari waste, duplikasi dan obsolescene.
  4. Dapat menekan biaya produksi karena dengan melakukan pembelian untuk pengadaan barang maka dipilih supplier – supplier yang memberikan bahan baku berkualitas dengan harga murah.

(Http.supriyadid.blogdetik.com)

(directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/doc/skripsi_1-5.doc )

 

 

 

 

Leave a comment »

Tahapan pembuatan sistem manajemen hotel

Tahapan pembuatan sistem manajemen hotel
Persiapan:

Membuat batasan jenis hotel pemakai program, apakah untuk semua jenis hotel ataukah untuk jenis hotel di kelas tertentu.

Mempersiapkan bahan-bahan pembuatan sistem aplikasi terutama alur bisnis pekerjaan hotel yang akan dibuatkan, biasanya diambil dari standar operasi prosedur (SOP) pihak hotel bersangkutan atau hotel lainnya.

Menganalisa kebutuhan pihak hotel apakah sesuai dengan SOP yang ada dan kebutuhan-kebutuhan lainya terutama laporan-laporan untuk para manajer hotel.

Menganalisa kebutuhan hardware dan kesiapan sumber daya manusia pihak hotel dalam menerima sitem itu jika sudah diterapkan

Menganalisa bahasa pemograman dan database apa yang akan dipakai untuk pembuatan aplikasi berdasarkan kebutuhan pihak hotel.

Melakukan pembandingan akan kebutuhan hotel dengan program manajemen hotel yang sudah ada, hal ini dapat dilihat dengan menggunakan program demo yang disediakan oleh pembuatnya.

Jika program nantinya dapat dipakai oleh hotel lain, yang perlu dipastikan adalah apa perbedaan dengan system yang sudah ada, sehingga dapat dipastikan apakah perbedaan itu dapat menarik bagi hotel lain untuk memakai program yang mau dibuat nantinya.

Membuat program kerja dan tim yang akan membuat aplikasi ini sehingga batas waktu yang ditentukan system telah selesai dikembangkan

Pembuatan sistem:
Mendisain dan membuat modul-modul aplikasi berdasarkan SOP yang sudah dianalisa berdasarkan alur bisnis yang berjalan pada hotel tersebut
Mendisain dan membuat database tempat penyimpanan data yang dipergunakan oleh modul aplikasi.
Menyediakan kebutuhan hardware dan system aplikasi pendukung lainnya (misalnya sistem operasi yang diharapkan), sehingga program yang dibuat nantinya dapat berjalan dengan baik.

Testing sistem:
Aplikasi manajemen yang sudah dalam pengembangan dapat di test terlebih dahulu secara bersamaan untuk memastikan tidak ada bug yang bersifat krusial jika program tersebut dijalankan.

 

Sekilas tentang sistem manajemen hotel/Hotel Management System (HMS)

Sekilas tentang sistem manajemen hotel/Hotel Management System (HMS)

Sistem manajemen hotel atau yang sering disebut Hotel Management System (HMS) adalah sebuah program komputer (hotel software) bertujuan membantu manajemen hotel dalam kegiatan hotel baik kegiatan sehari-hari maupun laporan-laporan yang diperlukan hotel. Kegiatan itu adalah menerima tamu (check in), mendata tagihan tamu (guest folio), pembayaran tamu (guest payment). Dengan adanya sistem ini diharapkan para tamu mendapatkan pelayanan yang lebih baik (good of service). Hasil lain yang dicapai dengan pemakaian sistem manajemen adalah efisiensi dalam operasional sehari-hari hotel.
Aliran data yang dihasilkan sistem ini dapat dibagi tiga katagori:
Level paling atas untuk kebutuhan top manajer. Kebutuhan akan data/informasi bersifat jangka panjang, sangat tidak pasti, environmental, perencanan dan kebijaksanaan dan laporan yang berbentuk ringkas.
Level menengah untuk midle manager. Kebutuhan akan data/informasi bersifat jangka menengah, relatif lebih pasti, organizational, pelaksanaan kebijaksanaan dan perencanaan taktis, laporan relatif terperinci
Level bawah untuk lower manajer. Kebutuhan akan data/informasi bersifat jangka pendek, sedikit pasti, departmental, pelaksanaan aktifitas harian dan pemeliharaan, laporan yang terperinci.
Ruang lingkup sebuah sistem manajemen hotel sangatlah luas, tergantung kelengkapan fitur yang disediakan oleh program tersebut. Kelengkapan itu sendiri sangat tergantung pada type/jenis hotel dan struktur organisasi perhotelan. Sistem manajemen hotel harus dapat menangani pekerjaan :

Pada divisi kamar (room devision), terutama bagian kantor depan (front office) dan bagian tata graha (housekeeping).
Pada divisi accounting (accounting devision) untuk semua bagian accounting
Pada divisi restorant dan bar (bar and restourant division).
Pada divisi marketing (marketing devision)
Pada divisi teknisi dan peralatan (engginering division)
Tetapi tidak semua sistem manajemen hotel yang ada sekarang mendukung ke 5 pekerjaan di atas, ada beberapa sistem yang hanya mendukung sebagian pekerjaan ataupun ada beberapa sistem yang dapat mencakup lebih dari kelima pekerjaan pokok di atas.

Dengan kemajuan teknologi, sebuah sistem dapat dihubungkan dengan perangkat-perangkat keras lainnya (hardware) seperti kamera pengintai (spy camera) dan menyimpan datanya dalam database untuk pengarsipan data-data tamu guna memenuhi keamaan publik jika suatu saat diperlukan. Dengan menghubungkan sistem manajemen dengan kunci otomatis dengan menggunakan kartu (smart card, optic card, dll) maka keamanan tamu lebih terjamin dan pengawasan terhadap tamu yang keluar masuk (check in or check out) dapat dikontrol dengan baik. Dengan menghubungkan penggunaan telepon genggam (handphone) maka para calon tamu dapat memesan kamar hotel dengan menggunakan fasilitas kirim pesan pendek (SMS, sort mesagge system). Tujuan pengintegrasian alat-alat di atas dan alat-alat lainnya semakin menambah kompleksnya sebuah sistem manajemen hotel dan mengaburkan tujuan awal pengggunaan sistem ini. Akhirnya banyak hotel menggunakan sistem manajemen hotel untuk tujuan menaikkan rate hotel mereka. Hal ini terjadi karena asumsi hotel yang menggunakan sistem adalah hotel yang bermanajemen baik.

 

Leave a comment »

Konteks Value Chain

Value chain merupakan sebuah sistem yang merupakan rangkaian aktifitas maupun subsystem yang berinterasi satu dengan yang lain dimana masing – masing memberikan nilai terhadap kompetensi perusahaan (Porter, 1985). Gagasan dari value chain berdasarkan pada proses yang dilakukan suatu organisasi dalam menghasilkan suatu produk/jasa sebagai satu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem, dimana setiap subsistem mempunyai masukan – masukan, proses transformasi dan keluaran – keluaran. Masukan – masukan, proses transformasi dan keluaran – keluaran ini meliputi perolehan dan pemakaian/pemanfaatan dari berbagai sumber daya seperti uang, karyawan, bahan – bahan mentah (material dasar), peralatan, bangunan, tanah, administrasi dan manajemen.

Aktivitas – aktivitas dari value chain secara umum dapat dikasifikasi menjadi dua aktivitas yaitu Aktivitas Utama (Primary Activities) dan Aktivitas Sekunder / Pendukung (Supporting Activities) yang pasti semua organisasi lakukan dalam berbagai bentuk.

Menurut Porter (Competitive Advantage, 1983), Aktivitas Utama itu terdiri dari :

  1. Inbound Logistics adalah semua aktivitas yang diperlukan untuk menerima, menyimpan dan mendistribusikan masukan – masukan, dan termasuk pula hubungan dengan para pemasok (supplier).
  2. Operasi (Operations) adalah semua aktivitas yang diperlukan untuk mentransformasikan semua masukan menjadi keluaran (produk atau jasa).
  3. Outbound Logistics adalah semua aktivitas yang diperlukan untuk mengumpulkan, menyimpan dan mendistribusikan keluaran (produk/jasa).
  4. Pemasaran dan Penjualan (Marketing and Sales) adalah semua kegiatan mulai dari menginformasikan para calon pembeli mengenai prosuk/jasa, mempengaruhi mereka agar membelinya dan memfasilitasi pembelian mereka.
  5. Pelayanan (Services) adalam meliputi semua aktivitas yang diperlukan agar produk/jasa yang telah dibeli oleh konsumen tetap berfungsi dengan baik setelah produk/jasa tersebut terjual dan sampai ditangan konsumen.

Aktivitas Sekunder terdiri dari :

  1. Pengadaan (Procurement) adalah pengadaan berbagai masukan atau sumber daya untuk suatu perusahaan/organisasi.
  2. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah meliputi segala aktivitas yang menyangkut perekrutan, pemecatan, pemberhentian, penentuan upah dan kompensasi, pengelolaan, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.
  3. Pengembangan Teknologi adalah menyangkut masalah peralatan, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur dan pengetahuan teknis yang digunakan dalam proses transformasi dari masukan menjadi keluaran dalam suatu perusahaan/organisasi.
  4. Infrasturktur diperlukan untuk mendukung keperluan – keperluan suatu perusahaan dan menyelaraskan kepentingan dari berbagai bagian, yang terdiri dari bagian – bagian atau departemen – departemen seperti bagian akuntansi, hukum (legal), keuangan (finance), perencanaan (planning), bagian umum (public affairs), quality assurance dan manajemen umum (general management).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

E – Bisnis

Jika saya akan memulai berbisnis melalui E – Bisnis, saya akan membuat bisnis penjualan baju couple melalui online yang bisa diakses pemesanannya melalui blog, facebook, dan twitter saya. Dengan alamat blog saya yaitu couplearmi.com, facebook yaitu couplearmi@yahoo.com dan twitter couplearmi@yahoo.com.

Selain melalui online saya juga akan menjual melalui teman – teman terdekat saya untuk memasarkan baju couple saya. Saya membuat baju couple dengan mendesign sendiri dan memilih sendiri bahan kain ke supplier serta untuk penjahitan saya telah mempunyai dua karyawan dan dua karyawan lagi untuk penyablonan. Customer boleh langsung memesan design dan jenis kain sendiri melalui blog, facebook ataupun twitter saya. Harga yang saya tawarkan cukup murah dengan harga Rp. 110,000 untuk satu pasang baju couple. Untuk pengiriman saya bekerjasama dengan pihak Tiki dan biaya pengiriman tergantung pada daerah yang dituju dengan harga yang murah serta untuk pembayaran dilakukan diawal pemesanan.

Cara untuk pemesanan dapat dilihat catalognya di blog, facebook dan twitter setelah customer telah menentukan pilihannya, customer menghubungi pihak saya melalui blog, facebook dan twitter dan saya akan memberikan nomor rekening kepada customer lalu selang 2 jam setelah customer transfer uangnya, saya akan langsung mengirim baju couple sesuai pesanan dan alamat customer.

 

Leave a comment »

AKUNTANSI BIAYA 1

  1. 1.    Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang.

  1. 2.    Pendekatan Akuntansi Biaya

Ada tiga pendekatan yang biasa dilakukan untuk akuntansi biaya, yaitu biaya standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing), dan biaya berdasarkan hasil (throughput accounting).

  1. 3.    Revolusi Dalam Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya telah mengalami perubahan yang dramatis, dimana perkembangan sistem komputer hampir menghapuskan pembukuan secara manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi kebutuhan nyata dalam semua organisasi termasuk bank, organisasi profesional, serta lembaga pemerintah. Dewasa ini telah banyak perusahaan yang memasang metode pabrikasi produk, perdagangan produk, atau pemberian jasa dengan bantuan komputer. Adanya teknologi ini telah sangat memberikan dampak terhadap akuntansi biaya.

  1. 4.    Pengajaran Dalam Akuntansi Biaya

Banyak bahan pelajaran yang diajarkan dalam akuntansi biaya, dimana kesemuanya selalu berkaitan dengan biaya-biaya yang mungkin timbul dalam proses produksi. Pembelajaran yang dilakukan dalam akuntansi biaya antara lain mengenai penentuan harga pokok produk: bersama dan sampingan, harga pokok proses, pembiayaan: biaya variabel dan biaya tetap, biaya overhead pabrik, departementalasi biaya overhead, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja: langsung dan tidak langsung, pengendalian biaya, serta analisis biaya pemasaran.

 

5. Manfaat Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.

6. Keterbatasan Dalam Sistem Akuntansi Biaya

Dalam akuntansi biaya juga terdapat beberapa kekurangan yang menyertainya, terutama dalam sistem akuntansi biaya yang telah ketinggalan zaman. Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan zaman diantaranya ialah hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal, produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi, manajer operasional berkeinginan menghentikan produk-produk yang kelihatan menguntungkan, marjin laba sulit dijelaskan, pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga, departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu hanya untuk memberi data biaya bagi proyek khusus, dan biaya produk berubah karena adanya perubahan peraturan pelaporan.

7. Basic Cost Concepts

ü  Cost adalah KAS atau setara dg KAS yg dikorbankan untuk mendapatkan barang/jasa yg diperkirakan akan membawa manfaat saat ini atau masa yg akan datang.

ü  Costs dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat

ü  Cost yg sudah dipakai dan tidak memberikan manfaatkan disebut BEBAN

ü  Cost yg belum menjadi beban dilaporkan sebagai ASET pada NERACA

ü  Membebankan cost ke OBYEK secara akurat merupakan hal yg sangat krusial.

Objek Biaya adalah setiap item, seperti produk,Pelanggan, departmen, proyek, aktifitas, dsb dimana biaya diukur dan dibebankan.

Contoh :

Buku tulis  adalah cost object jika anda menentukan berapa harga pokok buku tulis tsb.

8. Klasifikasi Biaya

Klasifikasi dasar:

  • Produk
  • Waktu pengakuan
  • Perilaku Biaya
  • Pembuatan Keputusan
  • Karakteristik Biaya scr ekonomi

Klasifikasi Biaya Menurut Hubungannya dengan Produk

  1. Biaya pabrikasi
  • Biaya Bahan
  • Biaya Tenaga Kerja
  • Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya produk tidak langsung atau biaya yang selain biaya bahan baku dan tenaga kerja. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung terhadap produk yang diproduksi.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jenis departemen yang diperlukan untuk menetapkan tarif overhead departemental yang akurat adalah sebagai berikut:

  • Kesamaan operasi dan mesin di setiap departemen
  • Lokasi dari operasi dan mesin
  • Tanggung jawab atas produksi dan biaya
  • Hubungan operasi terhadap aliran produk
  • Jumlah departemen
  1. Biaya komersial

Biaya-biaya penjualan (marketing expance) atau didisribusikan expence dan seling expence. Biaya-biaya ini dimulai pada titik dimana biaya produksi berakhir yaitu jika proses produksi telah selesai dan barang-barangnya ada dalam kondisi yang dapat dijual.

  • Biaya Pemasaran

Biaya-biaya yang terjadi untuk  melaksanakan  kegiatan  pemasaran produk. Contohnya biaya iklan, biaya promosi, dll.

  • Biaya Administrasi dan Umum

Biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan- kegiatan produk dan pemasaran produk. Contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.

  1. Biaya bahan
  • Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku yaitu yang diidentifikasikan terhadap produk yang dihasilkan dan secara phisik bahan tersebut menjadi bagian yang menyeluruh dari produk yang selesai.

  • Biaya Bahan Penolong

Bahan yang tidak menjadi bagian dari pada produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian dari produk jadi tetapi nilainya relatif kecil

  1. Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada pada pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau atas dasar unit yang diproduksi.

  • Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

Jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang secara langsung menangani proses proses pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.

  • Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL)  àBOP

Jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang tidak secara langsung menangani pengolahan bahan

Klasifikasi Biaya Menurut Waktu Pengakuan

  1. Biaya Produk ( Product cost )

Biaya produk adalah informasi yang sangat penting sebagai dasar untuk pengambilan keputusan manajerial di suatu perusahaan manufaktur. Keputusan untuk menetapkan harga jual dan bauran produk adalah hal-hal yang bersifat kritikal dan strategik untuk organisasi dalam menghadapi persaingan di pasar. Biaya produk yang memiliki nilai strategik di perusahaan memberi implikasi bahwa biaya ini harus dapat diukur, dihitung, dan ditentukan dengan benar dan akurat.

  1. Biaya Periode ( Period cost )

Biaya periode adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung tidak dapat dihubungkan dengan suatu produk. Biaya periode harus dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya. Contoh biaya periode adalah semua biaya administrasi, biaya pemasaran, dan biaya keuangan.

Klasifikasi Biaya Dikaitkan Dengan Perilaku Biaya

  • Biaya Variabel ( Variabel cost )
  • Biaya Tetap ( Fixed cost )
  • Biaya Semi Variabel
  1. Biaya Variabel (Variable Cost atau VC)
    Pengertian Biaya variabel

    1. Biaya variabel adalah Biaya produksi yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Jika produksi sedikit, biaya variabel sedikit dan sebaliknya.
    2. Biaya variabel adalah biaya yang bila dikaitkan dengan volume secara per unit akan selalu tetap meskipun volume produksi berubah-ubah,akan tetapi secara total biaya tersebut jumlahnya akan berubah sesuai dengan proporsi perubahan aktivitas.

Contoh biaya variabel adalah biaya bahan mentah, upah tenaga produksi, bahan pembantu.

Besarnya biaya variabel total (TVC), jumlah seluruh biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk. Untuk menghitung besar variabel total dapat menggunakan rumus berikut :

Keterangan:
TVC = Total biaya variabel

VC = Biaya variabel per unit

Q = Jumlah produksi.

TVC = VC x Q

Contoh :

Suatu produksi dihasilkan sebanyak 400 unit, biaya variabel per unit Rp. 2.000,00.

Berapakah biaya variabel total ?

Jawab :  Diketahui VC = 2.000,00 dan Q = 400 unit
TVC = VC x Q = 2.000 x 400 = 800.000

  1. Biaya Tetap

Biaya Tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah jumlahnya meskipun jumlah   produksi berubah.

Contoh :

Misalkan anda punya usaha toko komputer. Biaya untuk menggaji karyawan yang jaga toko adalah 500 ribu per bulan. Mau yang beli komputer dalam sehari ada 10 orang atau nggak ada yang beli sama sekali, biaya yang harus anda keluarkan tidak berubah, yaitu 500 ribu buat menggaji karyawan anda yang jaga toko tadi. Oleh sebab itu 500 ribu tadi disebut biaya tetap.

c. Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel adalah sejumlah biaya yang perubahan biayanya ditentukan dan sekaligus tidak ditentukan oleh besarnya aktivitas operasional perusahaan. Maksudnya suatu item biaya dalam jumlah tertentu sudah menjadi biaya tetap sedangkan selebihnya adalah unsur semi variabel. Contoh: biaya listrik ( listrik untuk penerangan = biaya tetap, listrik untuk menggerakkan mesin pabrik = biaya variabel ), biaya pemeliharaan kendaraan ( biaya pemeliharaan kendaraan yang rutin dikeluarkan, seperti ganti ban, ganti oli, overhaul = biaya tetap, sedangkan biaya yang dikeluarkan tidak rutin atau insidentil seperti meratakan bekas penyok diserempet bajaj atau metromini dan lain sebagainya = biaya variabel).

Klasifikasi Biaya Menurut Pembuat Keputusan

  1. Biaya Terkendalikan

Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/jabatan pemimpin tertentu dalam jangka waktu tertentu.

  1. Biaya Tidak Terkendalikan

Biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin/jabatan tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam waktu tertentu.

Klasifikasi Biaya Secara Ekonomi

  1. Biaya Bergabung dan Biaya Bersama

Biaya tidak langsung sering pula disebut biaya bersama atau biaya bergabung. Biaya bersama dikeluarkan untuk menyediaka manfaat kepada lebih dari satu aktivitas. Biaya ini terjadi ketika dua produk yang mungkin dihasilkan secara terpisah dan diproduksi bersama.

Biaya bergabung diterapkan dalam situasi dimana bermacam-macam keluaran berasal dari satu sumber. Contoh minyak mentah dapat diolah menjadi bermacam-macam produk seperi solar, premium, oli, minyak tanah dll.

  1. Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan

Biaya relevan dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis. Biaya relevan ini sangat berperan bila perusahaan dihadapkan pada masalah pilihan yang cukup pelik antara menerima atau menolak, antara menghentikan atau melanjutkan, antara membeli atau membuat, atau antara dijual di titik pisah atau setelah titik pisah dan sebagainya.

Dalam rangka untuk pengambilan keputusan, biaya relevan harus memiliki manfaat yang paling tinggi. Agar supaya biaya disebut biaya relevan, maka biaya tersebut harus berbeda pada waktu dilakukan perbandingan pilihan keputusan apabila suatu biaya menigkat, menurun, muncul ataupun menghilang pada waktu suatu tindakan yang berbeda dievaluasi, maka biaya tadi boleh disebut relevan, harus bernilai sekarang atau masa yang akan datang. Biaya tidak relevan adalah biaya yang tidak berubah untuk semua alternatif.

 

9. Manufacturing Costs

Manufacturing Costs adalah Biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu  produk.

Biaya Produksi (Manufacturing Cost) meliputi antara lain:

  • Bahan Baku: Bahan yg scr langsung dapat diusut ke produk.

Contoh:  Kayu jati pada Meja

  • Tenaga Kerja: TK yg scr langsung ikut mengerjakan produk/jasa.

Contoh:  Upah Pekerja

  • BOP semua biaya produksi selain BB & BTK

Contoh: depresiasi pabrik, Bahan habis pakai, Bahan penolong, gaji mandor, dsb.

10. Nonproduction Costs

Merupakan biaya – biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi meliputi biaya :

  • Marketing (selling) costs

Example: Biaya iklan.

  • Administrative costs

Pada Laporan Keuangan, biaya marketing & biaya administrasi tdk termasuk dlm persediaan.  Biaya – biaya tersebut termasuk biaya periode.

11.BIAYA PRODUKSI

12. ARUS FISIK PRODUK

Suatu produk jadi dapat dihasilkan setelah melalui berbagai proses yang diperlukan dan sumber daya yang digunakan. Secara garis besar arus fisik produk

13. ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Berikut ini merupakan sebuah gambaran mengenai arus biaya yang terdapat dalam sebuah perusahaan manufaktur.

14. ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

15. ARUS BIAYA PRODUKSI KE LAPORAN KEUANGAN

Arus biaya yang terjadi di perusahaan manufaktur dan pelaporannya di Neraca dan laporan laba/rugi

Contoh Laporan Laba/Rugi

Dibawah ini merupakan suatu contoh bentuk laporan laba rugi.

Leave a comment »

Akuntansi Biaya 2

Pembebanan Biaya Produksi

  • Objek Biaya adalah segala hal, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, kegiatan, dan lain-lain, kemana biaya-biaya diukur dan dibebankan. Misalnya, jika kita ingin menentukan berapa biaya untuk memproduksi kursi, maka objek biaya adalah kursi.

  • Suatu Objek Biaya, dipengaruhi oleh :

1. Biaya Langsung

Biaya langsung merupakan elemen biaya yang memiliki kaitan langsung terhadap volume pekerjaan yang terdapat dalam sebuah produk atau menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. Dalam hal ini adalah pembebanan biaya terhadap produk jadi ( Objek Biaya). Biaya Langsung terdiri dari Biaya Bahan Langsung dan Biaya Tenaga Kerja Langsung.

            – Biaya Bahan

            Biaya Bahan merupakan nilai atau besarnya rupiah yang terkandung                        dalam bahan yang digunakan untuk proses produksi.

 

             – Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja merupakan elemen biaya yang berkaitan terhadap produksi sebuah produk ( Objek Biaya) dan akan mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja. Biaya ini akan menjadi pembebanan biaya terhadap objek biaya.

 2. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung merupakan element biaya yang tdiak terkait langsung dengan besaran volume , komponen fisik hasil akhir proyek, tetapi mempunyai kontribusi terhadap penyelesaiaan kegiatan atau proyek, yang akan dibebankan terhadap objek biaya.

                        – Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena itu, biaya overhead pabrik terdiri atas biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi tidak langsung lainnya.

Berdasarkan ketiga faktor diatas, objek biaya adalah hasil pembebanan dari biaya – biaya yang tersebut diatas, yakni Biaya Langsung, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Tidak Langsung ( Biaya Overhead Produk)yang akan mempengaruhi harga pokok produk.

  • Keakuratan Pembebanan

Tujuan dari pembebanan biaya secara akurat  adalah untuk mengukur dan membebankan seakurat mungkin biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya-biaya yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan objek biaya.

 

 

 

 

Aliran Kegiatan Perusahaan Manufaktur

 

1. Pengadaan (Procurement)

  • Pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh atau mengadakan barang dan jasa yang akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi, dapat dikelompokkan ke dalam :

–     Pembelian, penerimaan, dan penyimpanan bahan baku, bahan penolong, suplies pabrik dan elemen (barang) lainnya yang akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi.

–     Perolehan jasa dari tenaga kerja langsung, tenaga kerja tidak langsung dan jasa lainnya yang akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi.

2. Produksi (Production)

  • Produksi adalah kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Pada kegiatan tersebut akan dikonsumsi bahan baku, tenaga kerja langsung, barang dan jasa lainnya yang dikelompokkan dalam overhead pabrik.

3.  Penyimpanan produk selesai (Warehousing of finish good)

  • Produk yang telah selesai diproduksi dari pabrik akan dipindahkan ke dalam gudang produk selesai menunggu saat dijual atau diserahkan kepada pemesan.

4. Penjualan produk selesai (Selling of finish product)

  • Produk yang sudah laku dijual akan dikeluarkan dari gudang produk selesai untuk dikirim kepada pembeli, dan perusahaan dapat membebani rekening langganan atau pembeli.

 

 

ARUS FISIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR

 

  • Dalam perusahaan Manufaktur, untuk proses produksi dibutuhkan :

1. Bahan Baku : Bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.

2. Tenaga Kerja : Tenaga kerja dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang dapat menghasilkan barang dan atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

3. Overhead : beban pengeluaran yang tidak dapat dikaitkan dengan salah satu bagian pun dari kegiatan perusahaan atau dapat disebut biaya umum.

Dari penjelasan diatas ada 3 proses yang dibutuhkan dalam perusahaan manufaktur dan proses ini lah yang akan menghasilkan produk jadi.

 

 

 

 

 

Biaya Overhead Pabrik (BOP)

  • Biaya Overhead Pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang elemennya dapat digolongkan ke dalam :

  • Biaya Bahan Penolong : Bahan – bahan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya relatif kecil, atau pemakaiannya sangat rumit untuk dikenali diproduk jadi. Contoh : Paku dan lem kayu dalam pembuatan meja kayu.

  • Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung : Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik. Contoh : Biaya untuk membayar pengawas/mandor

  • Biaya Tidak Langsung Lainnya : Seperti Biaya telepon, listrik, air dll.

  • Depresiasi (penyusutan) bangunan pabrik, penyusutan mesin – mesin pabrik, penyusutan kendaraan pabrik dan penyusutan peralatan pabrik.

  • Bahan Habis Pakai : berbagai jenis barang yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional sehari-hari, dan habis digunakan untuk jangka pendek (± 1 tahun). Misalnya : kertas, bollpoint, tinta, spidol dan lain-lain. Waktu pengajuan pada awal RAB (Rencana Anggaran Belanja), tahunan.

  • Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair)

  • Asuransi

 

 

 

 

 

                                                            Akuntansi Biaya 2

 

 

Pembebanan Biaya Produksi

  • Objek Biaya adalah segala hal, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, kegiatan, dan lain-lain, kemana biaya-biaya diukur dan dibebankan. Misalnya, jika kita ingin menentukan berapa biaya untuk memproduksi kursi, maka objek biaya adalah kursi.

  • Suatu Objek Biaya, dipengaruhi oleh :

1. Biaya Langsung

Biaya langsung merupakan elemen biaya yang memiliki kaitan langsung terhadap volume pekerjaan yang terdapat dalam sebuah produk atau menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. Dalam hal ini adalah pembebanan biaya terhadap produk jadi ( Objek Biaya). Biaya Langsung terdiri dari Biaya Bahan Langsung dan Biaya Tenaga Kerja Langsung.

            – Biaya Bahan

            Biaya Bahan merupakan nilai atau besarnya rupiah yang terkandung                        dalam bahan yang digunakan untuk proses produksi.

 

             – Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja merupakan elemen biaya yang berkaitan terhadap produksi sebuah produk ( Objek Biaya) dan akan mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja. Biaya ini akan menjadi pembebanan biaya terhadap objek biaya.

 2. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung merupakan element biaya yang tdiak terkait langsung dengan besaran volume , komponen fisik hasil akhir proyek, tetapi mempunyai kontribusi terhadap penyelesaiaan kegiatan atau proyek, yang akan dibebankan terhadap objek biaya.

                        – Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena itu, biaya overhead pabrik terdiri atas biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi tidak langsung lainnya.

Berdasarkan ketiga faktor diatas, objek biaya adalah hasil pembebanan dari biaya – biaya yang tersebut diatas, yakni Biaya Langsung, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Tidak Langsung ( Biaya Overhead Produk)yang akan mempengaruhi harga pokok produk.

  • Keakuratan Pembebanan

Tujuan dari pembebanan biaya secara akurat  adalah untuk mengukur dan membebankan seakurat mungkin biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya-biaya yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan objek biaya.

 

 

 

 

Aliran Kegiatan Perusahaan Manufaktur

 

1. Pengadaan (Procurement)

  • Pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh atau mengadakan barang dan jasa yang akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi, dapat dikelompokkan ke dalam :

–     Pembelian, penerimaan, dan penyimpanan bahan baku, bahan penolong, suplies pabrik dan elemen (barang) lainnya yang akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi.

–     Perolehan jasa dari tenaga kerja langsung, tenaga kerja tidak langsung dan jasa lainnya yang akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi.

2. Produksi (Production)

  • Produksi adalah kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Pada kegiatan tersebut akan dikonsumsi bahan baku, tenaga kerja langsung, barang dan jasa lainnya yang dikelompokkan dalam overhead pabrik.

3.  Penyimpanan produk selesai (Warehousing of finish good)

  • Produk yang telah selesai diproduksi dari pabrik akan dipindahkan ke dalam gudang produk selesai menunggu saat dijual atau diserahkan kepada pemesan.

4. Penjualan produk selesai (Selling of finish product)

  • Produk yang sudah laku dijual akan dikeluarkan dari gudang produk selesai untuk dikirim kepada pembeli, dan perusahaan dapat membebani rekening langganan atau pembeli.

 

 

ARUS FISIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR

 

  • Dalam perusahaan Manufaktur, untuk proses produksi dibutuhkan :

1. Bahan Baku : Bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.

2. Tenaga Kerja : Tenaga kerja dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang dapat menghasilkan barang dan atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

3. Overhead : beban pengeluaran yang tidak dapat dikaitkan dengan salah satu bagian pun dari kegiatan perusahaan atau dapat disebut biaya umum.

Dari penjelasan diatas ada 3 proses yang dibutuhkan dalam perusahaan manufaktur dan proses ini lah yang akan menghasilkan produk jadi.

 

 

 

 

 

Biaya Overhead Pabrik (BOP)

  • Biaya Overhead Pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang elemennya dapat digolongkan ke dalam :

  • Biaya Bahan Penolong : Bahan – bahan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya relatif kecil, atau pemakaiannya sangat rumit untuk dikenali diproduk jadi. Contoh : Paku dan lem kayu dalam pembuatan meja kayu.

  • Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung : Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik. Contoh : Biaya untuk membayar pengawas/mandor

  • Biaya Tidak Langsung Lainnya : Seperti Biaya telepon, listrik, air dll.

  • Depresiasi (penyusutan) bangunan pabrik, penyusutan mesin – mesin pabrik, penyusutan kendaraan pabrik dan penyusutan peralatan pabrik.

  • Bahan Habis Pakai : berbagai jenis barang yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional sehari-hari, dan habis digunakan untuk jangka pendek (± 1 tahun). Misalnya : kertas, bollpoint, tinta, spidol dan lain-lain. Waktu pengajuan pada awal RAB (Rencana Anggaran Belanja), tahunan.

  • Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair)

  • Asuransi

 

 

 

 

 

Leave a comment »

Peran customer services dalam perusahaan

Peran customer service begitu penting dalam sebuah bisnis. Dalam perkembangannya, setiap perusahaan melakukan kegiatan pemasaran agar perusahaannya dapat tetap berperan dipasar dan sekaligus dapat menguasai pasar. Kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut adalah untuk dapat mendekati para customernya melalui pemberian pemenuhan kebutuhan dan keinginan customer tersebut secara memuaskan. Dengan demikian perusahaan itu dapat terus membina dan mengembangkan customernya yang selanjutnya berdampak pada peningkatan dan pengembangan pasarnya. Maka perlu adanya customer service untuk mendukung hal ini.

Dalam persaingan yang semakin meningkat pada akhir – akhir ini pekerjaan seorang customer service pun semakin lama semakin tidak ringan, perusahaan – perusahaan bersaing terutama dalam memanjakan customernya, terutama dengan memberikan pelayanan jasa yang terbaik kepada customernya. Para customer akan mencari produk berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepadanya. Dengan kondisi seperti ini, maka perusahaan harus dapat meningkatkan keterampilan dalam pemberian pelayanan atau customer service kepada para customernya. Perusahaan yang mempunyai keterampilan yang tinggi dalam pemberian pelayanan kepada customernya yang akan mampu menguasai atau dominan dipasar.

Dan hanya dengan sikap baik para customer service yang akan menentukan pilihan positif kepada customer, perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi ekspektasi customer dan sikap loyal customer kepada perusahaan. Customer service juga harus cerdas memelihara hubungan baik, menangani semua tantangan pelayanan dengan semua pelanggan dan customer service harus menjadi pribadi – pribadi yang berkualitas tinggi dan bersikap baik untuk membuat layanan yang luar biasa yang dapat memuaskan customer. Jadi customer service sendiri yaitu salah satu ujung tombak terpenting bagi perusahaan dalam membangun kepuasan customer.  

Peran customer service dalam perusahaan yaitu :

  1. Customer service membantu perusahaan untuk dapat mempertahankan customer mereka. Pilihan yang banyak tersedia membuat pelanggan mudah berpindah ke penyedia layanan lainnya. Contoh Industri kartu seluler, bagaimana customer dapat berpindah menggunakan kartu seluler (provider) lain banyak terjadi akibar dari persaingan antar industri kartu seluler. Demikian pula dengan industri – industri lain seperti perbankan, penerbangan, otomotif dan lain – lain. Peran customer service akibatnya sangat penting dalam menanggulangi migrasi atau perpindahan customer.

  2. Customer service membantu perusahaan dalam membentuk image yang baik di mata customer. Seorang customer service harus mencerminkan nilai – nilai yang ingin ditampilkan oleh perusahaan dan menemui pelanggan yang complain, memberikan solusi permasalahan yang dihadapi customer. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, customer service harus bisa menyampaikan kebutuhan dan keinginan customer kepada bagian lain diperusahaan. Contohnya dalam perusahaan IT harus terlihat sebagai seorang yang pintar dan menguasai teknologi dan seorang customer service pada sebuah bank harus dapat menciptakan perasaan aman bagi seorang nasabah. Jadi tidak hanya rapi dan menarik tetapi seorang customer service harus mampu mengkomunikasikan secara non verbal dan nilai – nilai yang ingin ditanamkan kepada customer.

 

Jadi pada intinya, tugas customer service adalah membina relationship dengan customer dan menyampaikan keinginan customer ke bagian lain di dalam perusahaan. Tujuannya adalah agar perusahaan dapat memberikan pelayanan yang sesuai denngan kebutuhan dan keinginan customer. Dengan demikian maka pelanggan akan puas dan senang berhubungan dengan perusahaan.

 

 

 

Leave a comment »

Logistik

Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barangenergiinformasi, dan sumber daya lainnya, seperti produkjasa, danmanusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal . Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasiinventoripergudanganreverse logistics dan pemaketan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka misi logistik adalah “mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik”

Karenanya, logistik selalu berkutat dalam menemukan keseimbangan untuk 2 hal yang amatlah sulit untuk disinergikan, yaitu menekan biaya serendah-rendahnya tetapi tetap menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan konsumen. Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, manajemen logistik yang baik merupakan sebuah keharusan.

1 Comment »

Hello world!

Welcome to WordPress.com! This is your very first post. Click the Edit link to modify or delete it, or start a new post. If you like, use this post to tell readers why you started this blog and what you plan to do with it.

Happy blogging!

1 Comment »